Dunia pendidikan adalah awal dari semua kebangkitan. Kebangkitan mampu dikokohkan hanya dengan pendidikan. Dalam sejarah panjang perjalanan kehidupan, telah diuraikan dalam filsafat, betapa pendidikan harus ditegakkan oleh para filsuf raja bila suatu negara yang dipimpimpinnya ingin ditumbuhkan dan disejahterakan sisi-sisi kehidupan warganya.
Bagi bangsa Indonesia, Hardiknas memang tidak terlepas dari peringatan hari lahirnya bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara, yang jangankan orang dewasa, anak Sekolah Dasar pun pasti tahu dan paham. Selama ini, kesan seremoni dalam peringatan Hardiknas memang sangat menonjol. Mulai dari kumpul di sebuah lapangan, rela berpanas-panasan, nyanyi-nyanyi, dengarkan pidato, selanjutnaya bubar. Tidak jelas, apa hakikat makna di balik peringatan Hardiknas tersebut.
Hari Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara
memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat. Beliau berasal dan
keluarga keturunan Keraton Yogyakarta. Beliau mengganti namanya tanpa
gelar bangsawan agar dapat lebih dekat dengan rakyat. Setelah
menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau belajar di STOVIA, tetapi
tidak menamatkannya karena sakit. BeIiau kemudian bekerja sebagai
wartawan di beberapa surat kabar, antara lain De Express, Utusan
Hindia,dan Kaum Muda. Sebagai penulis yang handal, tulisannya mampu
membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia.
Ki Hajar Dewantara juga aktif di bidang
politik dengan bergabung ke dalam Budi Utomo, lalu mendirikan Indische
Partij sebagai partai politik pertama yang beraliran nasionalisme
Indonesia pada tanggai 25 Desember 1912 bersama kedua rekannya, Douwes
Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo . Ki Hajar Dewantara juga ikut
membidani terbentuknya Komite Bumiputra di tahun 1913 sebagai bentuk
protes terhadap rencana Belanda memeringati kemerdekaannyaa dan
Perancis. Beliau kemudian membuat sebuah tulisan pedas di harian De
Express yang berjudui “Als lk een Nederlander” (Seandainya Aku Seorang
Belanda). Melalui tulisan ini, beliau menyindir Belanda yang hendak
merayakan 100 tahun kemerdekaannyaa dan Perancis di negeri jajahan
dengan menggunakan uang rakyat indonesia.
membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar